Mental Health: Kate Spade, Anthony Bourdain, Depresi dan Pencegahan Bunuh Diri
![]() |
Source: Getty Images |
Dalam kurun waktu yang berdekatan,
dunia entertainment global dikejutkan
dengan dua berita duka yang beriringan—bunuh dirinya Kate Spade dan Anthony
Bourdain. Dua orang ini tidak perlu ditanya lagi kreatifitasnya, sama-sama
inspiratif. Mereka sama-sama memberi banyak kontribusi terhadap kebahagiaan
orang. Sebuah fakta menyedihkan karena mereka sendiri justru kehilangan
pegangan dan berjuang dalam kesengsaraan.
Saya bukanlah fans dari Kate Spade,
tidak punya juga satupun barang yang berasal dari labelnya. Yang saya tahu, ini
adalah brand kelas atas yang
rancangannya bermain di warna. Produk-produk Kate Spade terkenal dengan
keriangan dan keberanian di dalamnya. Satu alasan yang menurut kakaknya—menyurutkan
keinginan Kate untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut untuk masalah
kejiwaan yang dihadapinya. Ia takut merusak image yang dibangun atas nama
labelnya. Isn’t that so sad? :(
![]() |
Source: Pinterest |
Lain dengan Anthony Bourdain, ia
adalah idola saya yang karenanya saya jadi tahu banyak sudut-sudut dunia dari layar
kaca. Bourdain adalah pencerita ulung dengan suara khas dan sudah pasti pintar
berbaur dengan berbagai ras dan suku di dunia. Sebuah personality yang membuat orang merasa—tidak mungkin sebrilian dan
seluwes itu bisa punya masalah jiwa. Itulah kenapa kalimat ‘depression has no face’ tercipta. Tidak
peduli sekaya, setenar dan sesukses apapun—semua bisa mengalaminya.
![]() |
Source: Eater |
“Travel isn’t always pretty. It isn’t always comfortable. Sometimes it hurts, it even breaks your heart. But that’s okay. The journey changes you; it should change you. It leaves marks on your memory, on your consciousness, on your heart, and on your body. You take something with you. Hopefully, you leave something good behind.”
― from “No Reservations: Around the World on an Empty Stomach”
Kenapa bunuh diri?
Sebuah pertanyaan penuh keheranan yang
ditanyakan berulang kali. Semua manusia memiliki emosi yang positif dan negatif
di dalam dirinya. Kita semua memiliki pengalaman dan cara menghadapi masalah yang
berbeda-beda. Ada yang punya dukungan dan lingkungan yang supportive di sekitarnya, makanya kekuatan dan ketabahan jiwanya
lebih besar. Ada juga yang memang punya metode self-healing yang ampuh makanya ketika jiwanya terasa begitu
rentan, ia tahu bagaimana untuk mengumpulkan kepingan-kepingan dirinya lagi.
Sedangkan, orang-orang yang mengakhiri
hidup di tangannya sendiri ini mungkin sudah kehilangan seluruh alasan kenapa
ia harus bertahan.
Itulah kenapa kita harus baik pada
semua orang, harus lebih peka dan tidak bosan bertanya dan menyapa. Ada begitu
banyak orang-orang di luar sana yang betul-betul lelah dan tak sanggup lagi
untuk berjuang. Orang-orang yang merasa dirinya terlalu hina dan tidak akan
diterima, jadi sebaiknya lenyap saja. Orang-orang yang mereka pikir, dengan
tidak ada dirinya, semua akan lebih baik adanya.
Tell them that they are not alone
Bantulah orang-orang ini untuk memaafkan
dirinya dan mengikhlaskan masalalunya. Tunjukkan
kalau kita ini bukan orang yang gampang menghakimi dan akan mengatakan kalau
mereka lemah. No.. Terlalu banyak menuding dan merasa paling paham masalah
orang justru membuat mereka yang menutup diri ini makin menciut dan mengunci
rapat masalahnya.
Di sisi lain, kita juga tidak bisa
selamanya menyalahkan kepekaan orang dan bergantung pada harapan untuk orang
lain sadar dengan sendirinya. Harus ada kerjasama di antara kedua belah pihak
ini. Dari yang menderita gangguan ini harus mau ditolong dan membuka diri. Sulit
memang apalagi ketika anxiety, insecurity,
panick attack dan segala temannya meminta untuk tidak percaya dengan orang
lain saja.
Berilah sedikit celah untuk
orang-orang bisa belajar memahami.
Tidak semua orang di dunia ini berencana dan
ingin menjahati kita. Bukalah sedikit pagar yang membatasi diri agar
pertolongan bisa datang. No matter what,
jangan menyerah. Please, seek for help and let people help.
Orang-orang yang depresi dan bersedih
begitu dalam biasanya tahu kalau ada yang salah dengan pikiran mereka.
Namun,
ada saatnya pikiran itu tidak bisa dilawan. Makanya, di tingkat tertentu,
bantuan pekerja profesional sangat dibutuhkan di sini. Untuk kamu yang punya
kenalan atau teman yang terlihat sekali gejala dan tanda-tanda mental illness di dalam dirinya, jangan
bosan untuk menyuruh dan membantu dia menemukan treatment yang tepat.
Setiap mengikuti thread tentang mental illness
atau bunuh diri di laman international, saya selalu menemukan cantuman hotline yang siap dihubungi 24 jam.
Untuk Indonesia sendiri, saya udah coba cari di berbagai sumber. Tidak banyak
referensi kecuali layanan darurat di 119 yang dapat dihubungi untuk pencegahan
bunuh diri dan untuk menumpahkan keluh kesah. Sebenarnya dulu, pemerintah
sempat membuka layanan konsultasi di 500-454
tapi sudah ditutup karena sepi peminat. Beritanya dapat dibaca di sini.
Ada juga organisasi sosial yang bergerak di bidang konsultasi kejiwaan, yaitu @saveyourselves.id yang akunnya bisa diakses di Facebook, Instagram dan akun line @vol7047h. Kesemua akses ini menggunakan metode daring. Akun Line lainnya yang bisa dihubungi adalah @konseling.online atau kontak tim Pijar Pskilogi.
Akhir kata untuk
postingan ini, saya percaya,
tidak ada yang lebih menenangkan di atas muka bumi ini kecuali ketenangan jiwa.
Makanya kekayaan dan ketenaran tidak menjamin semuanya. Semoga kita bisa jadi
orang-orang yang lebih bisa memahami perasaan orang dan juga perasaan diri agar
lebih terkendali. Mari belajar untuk mengkomunikasikan permasalahan yang ada. Carilah
pertolongan kalau sudah merasa tidak sanggup menampung segalanya lagi. Jangan
menyerah :) Kamu tidak sempurna, tidak juga saya, tidak juga dengan semua
manusia lainnya. Dan itu tidak apa-apa.
Hey,
being awkward and imperfect is totally amazing. Ngga ada yang salah kok :*
Cheers..
Comments
Post a comment