Berapa banyak sudah pasangan yang menjalin hubungan bertahun-tahun
tapi berakhir begitu saja? Yang di awal semua terasa sempurna tapi
ujung-ujungnya malah menyiksa. Tidak sedikit juga yang bertahan mati-matian
dengan sebuah komitmen tapi pihak yang lainnya malah memilih pergi. Ada beragam
masalah yang membuat sebuah hubungan sebenarnya sulit berlanjut lagi, tapi banyak
yang memilih untuk bertahan. Alasannya beragam dari sudah terlanjur dan tak mungkin keluar lagi. Untuk mengambil keputusan ini, dibutuhkan keberanian, kebijakan sampai bantuan orang. Di tingkat yang kritis, mediator bisa didatangi.
Saya bukan ahlinya. Malah termasuk yang punya pengalaman jumpalitan dalam hubungan sendiri. Pernah ada tahun-tahun dimana saya menggenggam terlalu keras sampai yang sakit adalah tangan saya sendiri. Di status saya yang belum menikah ini, entah berapa banyak sudah cerita yang saya dengar dan saksikan sendiri sampai beberapa teman mengingatkan, saya harus berhenti melihat karena nantinya trauma haha.. But to write this, I can't resist. Been there done that.
Pernah tidak berpikir mungkin hambatan dan berlikunya jalan adalah
sebuah pertanda?
Seringnya kita sadar bahwa ada yang salah dengan apa yang
sedang dijalani. Namun, semuanya buyar ketika semua yang pernah terlewati
terputar lagi. Masa-masa indah, beribu cerita serta rahasia yang sudah dibagi
menjadikan kita memilih untuk tidak melepaskan. Rasanya berat jika harus berhenti
menyayanginya. Sulit menerima jika ke depan tidak ada lagi elusan sayang di
kepala dan tidak akan ada lagi nama panggilan yang menurut orang alay tapi
manis sekali di telinga kita. Karena yang paling dirindukan dari sebuah
hubungan seringnya hanyalah kebiasaan-kebiasaan kecil.
Orang-orang sudah sering
mengingatkan, tapi hati kita akan otomatis membela
Cinta itu buta ada benarnya juga kadang kala. Entah karena
sudah terbiasa diperlakukan salah atau pura-pura tak tahu saja. Kita akan
membantah tuduhan-tuduhan orang dan menunjukan bukti kalau pasangan kita itu
baik sekali adanya. Orang lain hanya tersenyum kecut dan akhirnya berhenti
mengingatkan. Dikatakan bodoh juga sudah biasa saja.
Coba tanyakan lagi pada hati kecilmu, jawab sejujur-jujurnya,
apakah semua yang kamu nyatakan itu benar dan kamu benar-benar damai bersamanya?
Kita sering berdalih kalau di balik semua sifat buruknya,
masih tersimpan juga kebaikannya. Tentu saja! Kitalah yang paling paham
bagaimana manisnya dulu cara dia mendekati. Namun, kalau semua itu hanya
tinggal kenangan dan kamu-kamu saja yang memperbaiki semua keadaan. Something is totally wrong, my dear!
Tapi sih biasanya, semua kesalahan itu hilang begitu saja
ketika dia datang meminta maaf dan berjanji tak akan mengulanginya
Kalau sudah begini, dukung dan hargailah keinginannya untuk
berubah. Tapi lagi-lagi, kalau itu hanyalah sekedar kata-kata dan tidak ada
buktinya, ada yang mesti berubah dari hubungan ini. Apalagi kalau yang terus
kamu rasakan adalah kelelahan luar biasa, rasa bersalah untuk sesuatu yang
tidak kamu pahami dan perasaan negatif yang tidak ada habisnya.
Lalu, bagaimana caranya? Tampaknya, tidak mungkin ada lagi
yang sebaik dia
Ketika pikiran kamu sendiri secara aktif berperang untuk
membela lalu menyalahkan di saat yang sama, sebenarnya kamu sudah menemukan
jawabannya. Kalau lebih banyak luka dan duka yang kamu rasakan, apalagi
ditambah dengan fakta yang nyata, sudah tiba saatnya untuk kembali
mempertimbangkan.
Apakah benar keadaan seperti ini dan dengan orang inilah kamu
ingin menghabiskan sisa hidup?
Memang benar tidak ada yang sempurna dan tidak mungkin
jalinan kasih tak ada dramanya. Masalah akan selalu ada. Justru itulah yang
makin membuat kita kuat, saling mendukung dan mengenal satu sama lain. Namun, cinta
membutuhkan kata saling di dalamnya. Tidak bisa kalau hanya satu orang yang
berjuang dan berkorban sementara yang lain diam atau terus-terusan tak puas
dengan keadaan. Bukankah sebuah hubungan itu dijalin untuk membuat kita
menemukan kedamaian, kebahagiaan dan keseimbangan? Kalau yang terasa setiap
harinya adalah kehampaan dan ketidaknyamanan, sudah saatnya berani dan bijak
mengambil keputusan. Bukan karena egois, tidak setia dan tidak sayang lagi,
tapi semerta-merta karena setiap kita butuh untuk diperlakukan baik dan
bahagia.
Mungkin, memang bukan dia orangnya.
Very Nice article, i very enjoy to read it. Please visit my channel too. I have a lot of a game list that will blown your mind at https://permainan268.com/game-online-terbaru-ios-android/ thank you very much
ReplyDelete
ReplyDeleteشركة تنظيف كنب بالجبيل
شركة تنظيف سجاد بالجبيل
شركة المثالية لتنظيف الفلل بالظهران
شركة المثالية لتنظيف المنازل بالظهران
شركة المثالية لتنظيف الشقق بالظهران