Pare, Kampung Para Pemimpi
Sudah sebulan saya kembali ke
Aceh dari Kampung Inggris. Banyak sekali tanggapan dan pertanyaan tentang
improve atau tidaknya kemampuan bahasa Inggris saya. Beberapa hari yang lalu
ada teman yang BBM. Dia mau belajar TOEFL dan meminta rekomendasi. Jawaban saya
klise sih. Mau di mana aja kita, kalau niatnya bagus, usahanya ada pasti
hasilnya bagus. Karena Kampung Inggris itu bukan desa ajaib yang bakal kasih
kamu mantra sampai mahir. Kelebihan Kampung Inggris adalah banyaknya tempat les
yang bisa kamu pilih skill apa yang mau ditingkatin. Semisal restoran yang
menunya komplit. Itulah Pare. Nah, ada banyak juga kemewahan lain yang akan
didapat di sana yang bakal distraksi tujuan awal, Seminggu pertama di sana
diajakin ke Kawan Ijen. Oh Tuhaaaaaaaaaaan siapa sih yang ngga mau lihat blue
fire yang Cuma ada dua tempat di dunia ini? Saya tolak dengan tidak berat hati J Masih seminggu
ciiiiint, semangat belajarnya masih gede xD
![]() |
OTW kelas pagi di Daffodils, Alfalfa Camp 1 Jalan Glagah |
Alfalfa camp 1 |
Hal lain yang akan lumayan
mengganggu fokus adalah masalah hati. Luar biasa banyaknya yang cinta lokasi.
Saya? Ketebak sih ya pasti ngga ada kisah lain, tipikal wanita yang kalau udah
cinta sama satu orang, ngga mau tau sama yang lain. Hehehe.. Suasana mendukung
sih, anak rantau ngumpul semua, lirik-lirikan, naik sepeda keliling desa,
duduk-duduk deket sawah makan tansu dan modus utama adalah sharing pelajaran. Tapi
berbicara tujuan awal, ada juga persentase orang yang ke Pare untuk
seru-seruan, biasanya mereka-mereka ini anak-anak baru tamat SMA atau yang lagi
libur kuliah. Mereka pembawaannya rameeee banget, rajin ngumpul dan
lucu-lucuan. Hampir bisa dipastikan, rata-rata pasti ambil kelas dan camp
speaking. Uhhh tapi pede-nya jangan ditanya, casciscus kalau disuruh bicara
depan umum dengan bahasa Inggris. Salut ^^
Alfalfa Camp 1 |
Species semacam saya di Pare pun
tidak sedikit. Kami adalah para scholarship hunters yang tujuannya adalah IELTS
dan TOEFL. Nah, yang begini-begini biasanya lebih serius. Sempat juga
lucu-lucuan, malah sampe sekarang group kelas kita masih aktif walaupun pada
balik ke daerahnya masing-masing. Integritas mereka sangat tinggi. Belajar dari
setengah enam pagi sampai jam 9 malam, hectic sekali. Inilah yang mungkin akan
sulit kita dapatkan di tempat lain. Di Pare, kita akan menemukan wadah yang
paling mendukung untuk belajar. Setiap hari saya akan melihat orang-orang yang
seliweran jalan kaki dan naik sepeda nentengin buku atau menghafal pidato,
idiom, dan daily conversation. Dari bangun tidur saya udah lihat yang belajar
atau pake headset dengerin broadcast radio BBC. Obrolan-obrolannya juga pasti
tidak jauh dari negara tujuan dan universitas-universitas top dunia. Di Pare,
kamu akan bertemu dengan orang-orang sevisi. Semangat juang yang sangat tinggi
sampai rasanya kalau cuma main-main aja bakal malu hati. Akan bertemu dengan
yang kemampuan bahasa Inggrisnya terbata-bata tapi berani. Kalau lagi jalan
kaki, kita bakal sering bertemu dengan orang-orang yang lagi practise. Kita
paham dan pasti bantuin walaupun dari kursusan berbeda dan ngga kenal sama
sekali. Contohnya malam itu saya lagi nyari bakso sama teman sekamar, Risa. Di
jalan, ada 3 orang cowo yang panggil “Excuse me, we have a homework to record a
conversation with strangers. Could you help me?”.
“Sure, with pleasure” Jawab saya.
Dan serangkaian pertanyaanpun muncul. Bahkan ketika mereka malu-malu dan
grammar-nya amburadul dan dicie-ciein sama temennya, mereka tetap ngelanjutin.
Cara belajar di Kampung Inggris banyak dikemas dengan fun. Tugas dan PR bakal
dikerjain dengan senang hati. Belum lagi hukuman-hukuman yang lucu kaya
misalnya disuruh pidato di cafe-cafe dan ngajakin orang kenalan atau selfian,
tentu saja dengan bahasa Inggris.
![]() |
Jadwal IELTS Camp TEST English School. Malemnya kita ada study night. Di minggu ke-4, scoring malah sehari dua kali |
Itulah kenapa walaupun belajarnya
lesehan, banyak yang atap bocor, kepanasan, penerangan kurang dan tidur
berdesak-desakan tetap banyak yang betah berbulan-bulan di sana. Bahkan yang
sudah pulang balik lagi. Di sepanjang jalan kita bakal banyak melihat mata yang
berbinar dengan rasa ingin tahu, obrolan yang optimis, kayuhan sepeda yang
bersemangat dan langkah kaki yang sigap yang penuh rasa percaya diri. Tidakkah
kamu akan tertular?
Dan di Pare, saya tidak menemukan
satu orangpun yang pelit ilmu. Kita semua pasti punya teman sekolah atau kuliah
yang kayanya susah banget kalau minta diajarin. Tapi tidak di sana. Entah yang
lain ya, saya pribadi belum ketemu. Tentor dan teman-teman yang nilai
TOEFL/IELTS nya dewa bakal stand by dan sangat bersedia ngajarin. Yang udah
lulus beasiswa internasional atau kantongin LoA universitas ternama juga ngga
sombong, sudah tak terhitung lagi berapa kali sudah essay mereka di copy paste
untuk jadi referensi. Bahkan ketika sekarang saya sudah pulang, komunikasi kami
terjaga baik sekali. Kalau ada yang ngga lulus, bakal disemangatin. Yang lulus
ngga lupa diri, pasti bakal ikut narik temennya, Informasi terus saja di-share,
kalau ada yang bingung pasti dibantu. Itulah keistimewaan yang ditawarkan
Kampung Inggris, kesederhanaan dan persahabatannya.
![]() |
IELTS Camp periode 10 February 2016 |
Kalau ada yang bertanya apa yang
paling berharga yang saya bawa pulang dari sana. Jawabannya adalah lingkaran
pertemanan yang mendukung, semangat dan rasa percaya kalau mimpi itu akan ada
di genggaman kita.
Semangat pejuang!
Sigli, 5 Mei 2016
Lingkungan yg mendukung membuat kita lebih bersemangat, apapun yg ingin kita dalami. Seru juga ya belajar di Pare. Semuanya pada semangat :)
ReplyDeleteHai nisa, first visit nih. Blog nya bagus :D
Iyah, bener banget Mbak. Karena secara langsung dan ngga, yang di sekitar kita itu bakal ngaruh banget ke bagaimana pemikrian dan yang kita kerjain ^^
DeleteWaaaah maksih banyak udah mampir =3
Sering baca nn dengar kisah pare, tapi blm ada kesempatan utk merasakan langsung. Hehehe, btw poin paling bikin senyum adlh soal cinta lokasi.
ReplyDeleteSering baca nn dengar kisah pare, tapi blm ada kesempatan utk merasakan langsung. Hehehe, btw poin paling bikin senyum adlh soal cinta lokasi.
ReplyDeleteAku pingin anakku nantinya juga kursus di sini pas liburan semester
ReplyDeleteKindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com