Hello, Trans Koetaradja!
Transportasi yang layak, aman dan
nyaman adalah impian semua manusia di muka bumi ini. Siapa sih yang betah dengan
macet dan padatnya jalanan? Kota Banda Aceh juga tidak terlepas dari keramaian.
2007 saya pertama sekali hijrah ke kota ini, belum seramai sekarang, yah
walaupun belum semacet Jakarta atau kota besar lainnya. Hampir setiap orang dewasa punya motor sendiri,
bahkan anak sekolah. Kalau mahasiswa jangan ditanya lagi, bisa saya hitung jari
teman-teman yang ke kampus naik angkutan umum.
Orang-orang memilih naik
kendaraan pribadi karena lebih efektif dan efisien. Butuh ongkos Rp 5000 untuk
sekali naik labi-labi (angkot). becak juga luar biasa bayarnya, jarang di bawah
20ribu, Dengan uang segitu udah bisa ngisi bensin motor full-tank, begitulah selalu komentar orang-orang yang enggan menggunakan transportasi umum. Banda Aceh juga ngga punya Taxi yang sebenar-benarnya taxi. Ngga heran
sih, betapa mudahnya kredit sepeda motor dengan biaya yang affordable.
![]() |
Halte Trans Koetaradja Kp Keuramat |
Jadi sungguh angin segar ketika
Kementerian Perhubungan memberi bantuan berupa bus kota untuk beberapa
provinsi, Aceh termasuk di dalamnya. Tanggal 2 Mei 2016 telah dilakukan
peluncuran dan pengoperasian Bus Rapid Transit Trans Koetaradja. Nama Koetaradja itu sendiri diambil dari sebutan untuk Banda Aceh tempo dulu.
Sudah seminggu peluncuran, animo masyarakat untuk angkutan ini masih cukup tinggi. Anak-anak
sekolah dari SD sampai SMA naik beramai-ramai keliling kota, turun tepat di
halte mereka naik. Penuh dengan mahasiswa yang naiknya gerombolan. It’s the
real brand new thing in the city, semacam mainan baru, semua pengen nyoba dan
posting di social media. Saya sendiri naik dari halte RSUZA pukul 11.30 dan
balik lagi ke tempat yang sama pukul 13.13. Di masing-masing halte akan
berhenti sekitar satu menit kecuali di Darussalam dan Keudah sekitar 15 menit. Pembayarannya menggunakan kartu BRIzzi dari BRI atau E-Money Mandiri. Rp 1 untuk pelajar dan Rp 2 untuk umum.
![]() |
Anak-anak SMP yang kocak banget, baru selesai UN, nanyain mata saya asli apa soflen, terus ngajakin selfi ^^ |
Keudah – Darussalam
1. Halte
Keudah
2. Mesjid
Raya Baiturrahman (Seberang Bank Syariah Mandiri KC Aceh)
3. Simpang
Lima (Seberang KFC)
4. Halte
Kp Keuramat (Seberang kantor Bulog)
5. Jambo
Tape (Depan kantor Satpol PP)
6. Halte
RSUZA (Depan Hotel Madinah)
7. Halte
Kantor Gubernur Aceh
8. Halte
Lingke (Depan RS Ubudiyah)
9. Simpang
Mesra
10. Pustaka
Wilayah
11. Halte
Fakultas Teknik (Dari jembatan Lamnyong belok kanan)
12. Fakultas
Kedokteran/Pertanian
13. Darussalam
(Halte peralihan)
Darussalam-Keudah
1. Depan
SMA 5
2. Halte
Lamnyong (Seberang Kantor Pertanahan/Puswil)
3. Simpang
Mesra
4. Halte
Prada (Depan SDN 54)
5. Halte
DPKA (Depan kantor BKKBN)
6. Halte
RSUZA
7. Halte
Kp Keuramat (Depan kantor Bulog)
8. Simpang
Lima (Depan KFC)
9. Halte
Peunayong (Depan Manulife, dekat Hotel Wisata)
10. Halte
Keudah
Untuk busnya sendiri memang
benar-benar masih bening dengan AC yang dingin. Untuk tempat duduknya sendiri
dipisah pria dan wanita. Tapi sepertinya belum terlalu berlaku, karena tadi
sempat terlalu banyak penumpang wanita yang akhirnya harus duduk di tempat
pria, nah tapi juga ujung-ujungnya walaupun udah kosong udah mager buat pindah
ke area perempuan.
Tapi di balik semua kemeriahan
ini, ada juga semacam keraguan apakah TransKoetaradja ini benar-benar
dibutuhkan warga Banda Aceh karena toh labi-labi saja sepi penumpang. Ada satu
opini yang cukup saya setujui pemikirannya. Baca di sini
Kalau menurut saya pribadi, sudah dibutuhkan sih demi kenyamanan dan bebas macet dengan berdesakannya kendaraan pribadi. Dan tentu saja ada rasa iba saya kepada abang-abang supir labi-labi. Selama saya menunggu Transkoetaradja, bolak-balik diklakson, terus ada satu supir yang nanya sambil ketawa “naik busway yaa?”. Duh, agak terenyuh. Tapi saya rasa pemerintah pasti cukup bijak dalam menanggulangi dan menyadari semua ini. Walikota Banda Aceh sudah menjawabnya Di sini kalau eksistensi labi-labi tak akan terganggu, jalur mereka bebas sedangkan transkoetaradja hanya mengangkut penumpang di halte tertentu. Kabar baiknya dari pengoperasian bus ini adalah mulai bersihnya bagian kiri jalan yang sering dipakai untuk parkir liar. Berita yang sungguh melegakan.
Demi kota Banda Aceh tercinta yang lebih nyaman untuk semua warganya, dan tentu saja, bebas macet. Sukses!
Kalau menurut saya pribadi, sudah dibutuhkan sih demi kenyamanan dan bebas macet dengan berdesakannya kendaraan pribadi. Dan tentu saja ada rasa iba saya kepada abang-abang supir labi-labi. Selama saya menunggu Transkoetaradja, bolak-balik diklakson, terus ada satu supir yang nanya sambil ketawa “naik busway yaa?”. Duh, agak terenyuh. Tapi saya rasa pemerintah pasti cukup bijak dalam menanggulangi dan menyadari semua ini. Walikota Banda Aceh sudah menjawabnya Di sini kalau eksistensi labi-labi tak akan terganggu, jalur mereka bebas sedangkan transkoetaradja hanya mengangkut penumpang di halte tertentu. Kabar baiknya dari pengoperasian bus ini adalah mulai bersihnya bagian kiri jalan yang sering dipakai untuk parkir liar. Berita yang sungguh melegakan.
Demi kota Banda Aceh tercinta yang lebih nyaman untuk semua warganya, dan tentu saja, bebas macet. Sukses!
Finally..
ReplyDeleteUlasan nya berguna kak.. Terutama masalah halte.
Kalau ga punya e-card atau e-money harus bayar gmn kak?
Tadi aku masih gratis, wkwkwkwk.. Mesin EDC mulai ditaro dekat pintu masuk. Mereka sedanv sosialisasi juga.
DeleteNgga ada cara sih kurasa, memang harus buat kartunya ke bank2 termaksud..
Hey, I really love that dreamcatcher thing you are wearing. Thank you so much for dropping by my blog. Maybe we can follow each other :)
ReplyDeleteXo
Hey! Thank you for visiting back. Sure we can ^^
DeleteAiiih di foto pertama aku kira Fatin Sidqia eh ternyata bukan, mirip banget deh kalau kakak lagi senyum hihihi.
ReplyDeleteHeheheh.. Iyah lumayan sering dibilang mirip Fatin xD
Deletediriku belum sempat2 naek ini transportasi. Padahal pengen bingiiitt. :'(
ReplyDeleteNanti kalo jadi jangan lupa selfie yah xD
Deletebeuuuuh udah naik aja si kakak sama transkutaraja
ReplyDeletesaya malah belum naik sama sekali,, hehehe
btw, sebelum tsunami, kami di banda aceh malah kemana mana naik labi2 loh.. becak itu hanya untuk ke pasar dekat rumah doang.. tapi setelah tsunami.. ya seperti dikau lihat sekarang :)
robur udah mangkrak.. simpang mesra tidak lagi semesra dahulu